Psikolog

Psikolog Sebut Doom Scrolling Di Malam Hari Meningkatkan Stres dan Kecemasan

Psikolog Sebut Doom Scrolling Di Malam Hari Meningkatkan Stres dan Kecemasan
Psikolog Sebut Doom Scrolling Di Malam Hari Meningkatkan Stres dan Kecemasan

JAKARTA - Pernah membuka media sosial sebentar sebelum tidur, tapi berakhir berjam-jam?.

Aktivitas ini dikenal sebagai doom scrolling, yaitu terus-menerus menonton atau membaca konten negatif daring. Meski tampak ringan, kebiasaan ini berdampak signifikan pada kesehatan mental, terutama saat malam hari.

Psikolog Dra. Tika Bisono, MPsiT., menjelaskan, doom scrolling meningkatkan stres, kecemasan, dan kelelahan emosional. “Biasanya dilakukan malam hari saat mau tidur atau sedang stres, buka konten di media sosial rasanya sulit berhenti,” ujarnya. Aktivitas ini mengganggu jam biologis tubuh dan pola tidur.

Paparan layar ponsel di malam hari menekan hormon melatonin yang penting untuk tidur. Akibatnya, orang sulit tidur, mudah stres, dan kelelahan emosional tetap terasa meski layar sudah dimatikan. Pola ini mencerminkan hubungan erat antara gawai dan kesehatan psikologis.

Dampak Doom Scrolling pada Kesehatan Mental

Doom scrolling tidak hanya mengganggu tidur, tetapi juga kondisi psikologis. Berita negatif yang terus muncul membuat energi seperti tersedot. Perasaan sedih, cemas, dan marah pun muncul akibat paparan informasi buruk yang tiada henti.

Otak memproses berita seolah ancaman nyata sehingga reaksi serupa stres kronis terjadi. Lingkaran kecemasan yang muncul bisa membuat seseorang terjebak tanpa sadar. Semakin banyak mencari informasi, semakin memburuk suasana hati dan energi mental terkuras.

Kegiatan ini tampak seperti mendapat informasi terkini, tetapi sebenarnya memicu ketegangan emosional. Perasaan ingin terus mengecek informasi baru membuat mental sulit rileks. Doom scrolling menjadi perangkap psikologis yang memengaruhi kesejahteraan.

Mengapa Doom Scrolling Sulit Dihentikan

Secara psikologis, doom scrolling mirip perilaku adiktif lain. Otak menerima kepuasan sementara saat menemukan informasi baru, tetapi kepuasan itu cepat hilang. Rasa ingin tahu pun muncul lagi dan sulit dihentikan.

Kebiasaan ini biasanya muncul malam hari karena suasana tenang membuat fokus pada pikiran dan perasaan meningkat. Saat kesepian atau stres, ponsel menjadi pelarian. Sayangnya, pelarian ini justru memperparah kecemasan dan ketegangan mental.

Semakin sering dilakukan, semakin sulit untuk menghentikan kebiasaan ini. Rasa gelisah mendorong seseorang terus mencari distraksi di gawai. Akibatnya, malam yang seharusnya menjadi waktu istirahat berubah menjadi sumber stres tambahan.

Strategi Batasi Doom Scrolling

Untuk mencegah dampak buruk, penting menetapkan batasan penggunaan gawai sebelum tidur. Satu jam sebelum tidur, lepaskan gawai untuk menghentikan kebiasaan doom scrolling. Langkah sederhana seperti membaca buku, menulis jurnal, atau latihan pernapasan dapat menjadi alternatif.

Memberi jeda digital membantu pikiran rileks dan tubuh beristirahat optimal. Aktivitas alternatif juga menenangkan emosi dan menyiapkan tubuh menghadapi tidur berkualitas. Dengan rutinitas ini, kualitas tidur dan kesehatan mental meningkat secara signifikan.

Menetapkan waktu bebas layar menjadi bentuk self-care yang sederhana tapi efektif. Mengurangi paparan berita negatif di malam hari membantu menjaga keseimbangan emosi. Tubuh dan pikiran mendapat waktu untuk memulihkan energi sebelum menghadapi hari berikutnya.

Pentingnya Istirahat Digital untuk Mental

Istirahat digital penting untuk menjaga fokus, bahagia, dan kesehatan mental. Tidur cukup dan waktu tanpa layar membantu mencegah stres, kecemasan, dan kelelahan emosional. Rutinitas ini mendukung kesejahteraan mental secara menyeluruh.

Menerapkan disiplin penggunaan gawai, batasi paparan konten negatif, dan pilih kegiatan tenang sebelum tidur. Hal ini membantu menciptakan lingkungan mental yang sehat. Pola ini akan berdampak positif pada kualitas hidup jangka panjang.

Doom scrolling mungkin terlihat ringan, tetapi efek psikologisnya nyata. Dengan pengaturan penggunaan gawai, setiap orang dapat mengurangi stres, tidur lebih baik, dan menjaga kesehatan mental. Kebiasaan sederhana ini menjadi langkah efektif menuju kesejahteraan di era digital.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index