Minyak Dunia Bergerak Stabil Saat Pasar Tunggu Keputusan OPEC+

Jumat, 03 Oktober 2025 | 14:43:42 WIB
Minyak Dunia Bergerak Stabil Saat Pasar Tunggu Keputusan OPEC+

JAKARTA - Harga minyak dunia kembali menunjukkan pergerakan positif pada perdagangan Jumat, setelah empat sesi berturut-turut melemah.

Brent naik tipis menjadi USD 64,29 per barel, sementara WTI Amerika Serikat menyentuh USD 60,67 per barel. Kenaikan ini menandai upaya pasar untuk menemukan keseimbangan di tengah spekulasi pasokan global dan kekhawatiran permintaan yang melemah.

Meski ada kenaikan, tren mingguan masih menunjukkan tekanan. Brent turun 8,3 persen dan WTI melemah 7,6 persen, menandai penurunan mingguan terdalam sejak akhir Juni.

Hal ini menimbulkan kewaspadaan bagi para investor dan pelaku industri energi yang terus memantau keputusan produksi OPEC+ dan dinamika pasar minyak global.

Para analis menilai kenaikan harga yang tipis ini bersifat sementara, karena faktor fundamental masih menekan pasar. Harga minyak tetap berada di jalur penurunan mingguan yang signifikan, dan pergerakan selanjutnya akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan produksi OPEC+ dan aktivitas ekonomi global.

Pertimbangan Produksi OPEC+

OPEC+ dikabarkan tengah mempertimbangkan kenaikan produksi minyak hingga 500.000 barel per hari pada November. Angka ini tiga kali lipat dari tambahan produksi bulan Oktober, sebagai langkah Arab Saudi untuk memperluas pangsa pasarnya di pasar global.

Kabar ini menjadi faktor utama yang menahan kenaikan harga minyak meski ada sedikit koreksi positif pada sesi perdagangan. Analis pasar menilai, jika keputusan ini terealisasi, harga minyak mentah kemungkinan menurun ke level support USD 58 per barel.

Brent bahkan bisa menguji titik terendah tahun ini di USD 55 per barel, sementara WTI menghadapi tekanan serupa. Hal ini menunjukkan bahwa pasar sangat sensitif terhadap sinyal produksi baru dari OPEC+ dan potensi dampaknya terhadap pasokan global.

Selain itu, para pelaku pasar menilai bahwa kenaikan produksi OPEC+ akan memperbesar stok minyak dunia di tengah permintaan yang relatif stabil atau bahkan menurun. Kondisi ini membuat pasar berhati-hati dan menahan langkah spekulatif yang terlalu agresif, agar harga tidak tertekan tajam dalam waktu singkat.

Faktor Global dan Permintaan Musiman

Selain faktor pasokan, sejumlah kondisi global turut menekan harga minyak. Aktivitas kilang global menurun akibat perawatan rutin, sementara permintaan musiman cenderung melemah.

Kondisi ini diperkirakan akan mempercepat kenaikan stok minyak di Amerika Serikat dan negara-negara lain, menambah tekanan pada harga minyak global. Badan Informasi Energi Amerika Serikat melaporkan bahwa persediaan minyak mentah, bensin, dan produk sulingan meningkat minggu lalu.

Lonjakan stok ini disebabkan kombinasi turunnya aktivitas penyulingan dan lemahnya permintaan, yang semakin menekan pergerakan harga di pasar internasional. Analis menekankan bahwa pengaruh faktor musiman terhadap permintaan minyak tidak bisa diabaikan.

Penurunan permintaan biasanya terjadi pada periode transisi antar musim, yang mengakibatkan stok minyak menumpuk. Kondisi ini menjadi perhatian bagi investor dan produsen minyak karena berdampak langsung pada harga di pasar spot dan kontrak berjangka.

Dampak Geopolitik dan Kebijakan

Selain faktor teknis, kondisi geopolitik juga berperan dalam menentukan arah harga minyak. Penutupan sebagian pemerintah Amerika Serikat dan dampaknya terhadap aktivitas ekonomi menimbulkan kekhawatiran tambahan. Kembalinya ekspor minyak Kurdi dari Irak juga menambah pasokan, yang turut memberi tekanan pada harga.

Negara-negara G7 berkomitmen memperketat tekanan terhadap Rusia, menargetkan pihak-pihak yang masih membeli minyak dari negara tersebut. Langkah ini diharapkan memberi sinyal ke pasar tentang arah kebijakan energi global, meski secara jangka pendek dapat menekan harga minyak.

Secara keseluruhan, harga minyak dunia saat ini bergerak dalam kisaran yang relatif sempit. Meskipun ada kenaikan tipis, fundamental pasar masih menunjukkan tekanan. Kombinasi faktor pasokan OPEC+, kondisi kilang, permintaan musiman, serta dinamika geopolitik akan terus memengaruhi harga minyak dalam waktu dekat.

Para analis menekankan pentingnya memantau keputusan OPEC+ dan data persediaan mingguan. Harga minyak kemungkinan akan tetap volatil hingga ada kepastian mengenai langkah-langkah produksi tambahan dan pergerakan permintaan global.

Pelaku pasar dan investor harus tetap waspada terhadap fluktuasi harga yang dapat terjadi kapan saja, seiring dengan berita dan kebijakan energi yang muncul. Kondisi ini menunjukkan bahwa stabilitas harga minyak sangat bergantung pada keseimbangan antara pasokan dan permintaan global.

Meskipun kenaikan harga tipis memberikan harapan bagi pelaku pasar, tekanan fundamental tetap menjadi faktor penentu utama arah pergerakan harga ke depan. Para pengamat energi menilai, pasar minyak masih membutuhkan sinyal positif yang kuat agar tren penurunan dapat terhenti dan harga kembali menguat secara berkelanjutan.

Terkini