JAKARTA - Harga mobil listrik di Indonesia diprediksi mengalami kenaikan signifikan mulai 2026.
Hal ini seiring berakhirnya insentif pajak untuk mobil listrik CBU. Sebelum kenaikan berlaku, konsumen dapat meninjau daftar harga mobil listrik terbaru Oktober 2025 dari berbagai merek ternama.
Akhir Insentif Mobil Listrik CBU
Pemerintah melalui Kemenperin memastikan insentif untuk mobil listrik CBU tidak akan diperpanjang. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menegaskan skema pembebasan Bea Masuk dan PPnBM berakhir Desember 2025.
Direktur Jenderal Industri Logam Kemenperin, Setia Diarta, menambahkan para produsen harus segera beralih ke produksi lokal sesuai roadmap TKDN. Bagi produsen yang masih mengimpor mobil listrik CBU, periode insentif ini menjadi kesempatan terakhir untuk menikmati keringanan pajak sebelum beralih ke skema lokal.
Prediksi Kenaikan Harga Mobil Listrik
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) memperkirakan penghentian insentif akan membuat harga mobil listrik CBU naik sekitar 30% dari harga saat ini.
Pabrikan seperti BYD, Xpeng, Hyundai, BMW, Vinfast, dan GWM Ora termasuk yang akan terdampak langsung. Para konsumen disarankan memanfaatkan periode Oktober 2025 sebelum harga resmi naik.
Perubahan harga ini juga diprediksi mendorong percepatan produksi lokal, sehingga industri kendaraan listrik di Indonesia bisa semakin mandiri dan meningkatkan TKDN.
Daftar Harga Mobil Listrik Terbaru Oktober 2025
Berikut beberapa harga mobil listrik yang berlaku Oktober 2025. BYD Atto 1 Dynamic dibanderol Rp 195 juta, sementara Dolphin Premium Rp 429 juta. Atto 3 Superior mencapai Rp 520 juta, dan New Seal Performance AWD Rp 750 juta.
Hyundai Ioniq 5 Batik Rp 911,2 juta, Prime Standard Range Rp 738,3 juta, dan Kona N Line Rp 629,4 juta. BMW i4 eDrive35 Rp 1,841 miliar, i7 xDrive60 Gran Lusso Rp 3,415 miliar, sementara Porsche Taycan 4S Cross Turismo Rp 5 miliar.
Merek lain seperti VinFast, Kia, Lexus, MG, MINI, dan Xpeng juga mencatat harga terbaru sebelum insentif berakhir, memberi pilihan bagi konsumen yang ingin membeli mobil listrik sebelum 2026.
Implikasi dan Strategi Bagi Konsumen
Penghentian insentif CBU memengaruhi strategi pembelian konsumen. Mereka disarankan menimbang opsi mobil listrik impor saat harga masih relatif stabil.
Selain itu, pabrikan lokal diharapkan meningkatkan produksi sesuai TKDN, sehingga dapat menekan kenaikan harga dan memperkuat industri domestik.
Konsumen juga perlu memperhatikan skema baterai berlangganan dan varian mobil yang memiliki harga kompetitif agar tetap terjangkau meski insentif berakhir.
Harga mobil listrik Indonesia diproyeksikan naik mulai 2026 karena berakhirnya insentif pajak untuk CBU. Daftar harga Oktober 2025 memberikan gambaran pilihan bagi konsumen sebelum kenaikan berlaku.
Pabrikan diharapkan memanfaatkan periode ini untuk memperkuat produksi lokal, sekaligus mempersiapkan strategi jangka panjang industri kendaraan listrik nasional.
Dengan langkah tersebut, konsumen dan industri dapat menyesuaikan diri dengan perubahan harga sambil mendukung pertumbuhan pasar mobil listrik yang lebih mandiri dan berkelanjutan.