Mengenal Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Jantung

Minggu, 05 Oktober 2025 | 10:03:49 WIB
Mengenal Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Jantung

JAKARTA - Pola makan, olahraga, dan kebiasaan hidup sehat sudah lama dikenal sebagai faktor utama yang menentukan kondisi jantung seseorang.

Namun, penelitian terbaru menunjukkan ada faktor lain yang ternyata juga berperan besar—yakni golongan darah. Beberapa studi ilmiah mengaitkan golongan darah A, B, dan AB dengan risiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung dan stroke.

Temuan ini berkaitan dengan adanya peningkatan faktor pembekuan darah serta penanda peradangan pada kelompok golongan darah tersebut.

Dengan memahami bahwa golongan darah turut berpengaruh terhadap kesehatan jantung, langkah pencegahan dini seperti skrining rutin dan penyesuaian gaya hidup bisa dilakukan lebih efektif untuk menjaga kesehatan kardiovaskular.

Golongan Darah O dan Keunggulan Alaminya

Peneliti menemukan bahwa orang dengan golongan darah O memiliki keunggulan alami dalam hal risiko serangan jantung. Mereka disebut memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami penggumpalan darah berbahaya yang bisa memicu serangan jantung atau stroke.

Perbedaan ini dipengaruhi oleh kadar protein pembeku darah yang disebut faktor von Willebrand (VWF). Pada individu dengan golongan darah non-O, kadar protein ini cenderung lebih tinggi. Akibatnya, darah mereka lebih mudah menggumpal dan berisiko menyumbat arteri.

Sebaliknya, orang bergolongan darah O memiliki kadar VWF yang lebih rendah, sehingga aliran darah mereka lebih lancar dan risiko pembentukan gumpalan menurun. Meskipun demikian, ini bukan berarti pemilik golongan darah O terbebas dari risiko jantung sepenuhnya.

Perbedaan Risiko Berdasarkan Golongan Darah

Perbedaan risiko antar golongan darah memang tidak ekstrem, namun cukup signifikan secara statistik. Penelitian menunjukkan bahwa individu bergolongan darah A atau B memiliki risiko penyakit jantung sekitar 8–10% lebih tinggi dibandingkan mereka yang bergolongan darah O.

Sedangkan golongan darah AB tercatat memiliki risiko paling tinggi, yaitu mencapai 20% lebih besar dibandingkan golongan darah O. Walau demikian, angka-angka ini bukanlah vonis. Faktor-faktor gaya hidup tetap menjadi penentu utama.

Golongan darah hanya memperlihatkan kecenderungan biologis, sementara kebiasaan sehari-hari menentukan bagaimana tubuh seseorang bereaksi terhadap potensi risiko tersebut.

Menjaga Jantung Sehat Terlepas dari Golongan Darah

Golongan darah apa pun yang dimiliki seseorang, kunci utama untuk mencegah penyakit jantung tetap terletak pada gaya hidup sehat. Memiliki golongan darah O tidak otomatis menjadi “tiket bebas risiko”, dan sebaliknya, memiliki golongan darah A, B, atau AB bukan berarti harus panik.

Langkah-langkah pencegahan seperti menjaga pola makan sehat dan seimbang, rutin berolahraga, berhenti merokok, serta mengelola stres dan tekanan darah, tetap menjadi dasar utama menjaga jantung tetap kuat.

Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga penting agar tanda-tanda awal gangguan jantung dapat segera ditangani. Informasi mengenai golongan darah kini bisa dijadikan panduan tambahan untuk meningkatkan kesadaran terhadap potensi risiko.

Dengan memahami tubuh sendiri, setiap orang bisa lebih bijak dalam menjaga kesehatan jantung, tanpa harus takut pada faktor genetik yang tidak bisa diubah.

Terkini